BK Pra Nikah

BAB I

LATAR BELAKANG KEHIDUPAN KELUARGA

A.    Degradsi Nilai-nilai

1.     Nilai-nilai Agama

Degradsi nilai-nilai agama akhir-akhir ini sangat terasa dan kentara. Semua agama merasakan bahwa kebanyakan umatnya kurang setia terhadap agama yang dianutnya. Kehidupan  keluarga yang mengutamakan pencapaian dunia, tampak sibuk. Akibatnya anak-anak mengalami kemunduran dalam bidang akhlak dan dan keterblakangan mental dan kelainan perilaku…

2.     Degradasi nilai-nilai adat istiadat

Dismping menurunnya nilai-nilai agama, ada pula degradasi nilai-nilai adat istiadat yang disebut tata susiala atau kesopanan. Hal ini terlihat pada perilaku anak remaja akhir-akhir ini. Mereka berlaku tidak sopan terhadap orang tua, guru, dan orang tua lainnya.

Banayak sumber penyebab tejadinya degradasi nilai adat istiadat yaitu, pertama, menghilangnya kurikulum pendidikan kesopanan di sekolah. Kedua kurangnya teladan dari guru dan orang tua. Ketiga, melemahnya ekonomi sebagian besar rakyat sebagai akibat kesulitan ekonomi negara dan meluasnya korupsi.

Banyaknya pengangguran berdampak negatif  terhadap keamanan  keamanan dan ketentraman. Banyaknya pencurian , pencopetan dan bahkan perampokan di masyarakat.

  1. 3.     Degradasi nilai-nilai sosial

Telah umum diketahui bahwa sikap individualistik telah berkembang di masyarakat yang  saat sikap individualistik telah menyebar di masyarakat. Sikap individualistik juga berkembang di keluarga.

4.     Degradasi kesakralan keluarga

Telah terjadi degradasi kemuliaan dan kesakralan intuisi keluarga. Degradasi kesakralan keluarga terlihat dengan nyata pada fakta-fakta brikut ini;

  1. Seringnya terjadi perceraian
  2. Banyak terjadi perselingkuhan
  3. Banyak terjadi kasus kekejaman dalam keluarga
  4. Keluarga retak karena perselingkuhan maupun faktor ekonomi.

  5. B.   Kondisi keluarga modern

Keluarga modern memiliki ciri utama kemajuan dan pekembangan di bidang pendidikan, ekonomi, dan pergaulan.

  1. 1.     Pendidikan

Pendidikan menentukan perilaku seseorang . orang yang berpendidikan lumayan baik akan tampak pada sikap, ucapan dan pergaulannya.

  1. 2.     Keterampilan

Untuk memperoleh keterampilan hidup banyak peluang bagi keluarga modern. Remaja remaj desa yang tidak memiliki keterampilan pada pada datang kekota –kota  untuk memperoleh pekerjaan.  Akhirnya mereka menganggur di kota-kota.

  1. C.   Krisis keluarga

Berikut ini adalah faktor-faktor penyebab terjadinya kerisis keluarga, yaitu:

  1. Kurang atau putusnya komunikasi diantara anggota keluarga terutama ayah dan ibu
  2. Sikap egosentrisme
  3. Masalah ekonomi
  4. Masalah kesibukan
  5. Masalah perselingkuhan
  6. Masalah pendidikan
  7. Jauh dari agama
  1. D.   Upaya mengatasi krisis keluarga

Banyak upaya yang dilakukan untuk menyelesaikan  krisis keluarga;

  1. Dengan cara tradisional, pertama , kearifan kedua orang tua  terutama yang berhubungan dengan  masalah anak dan istri.

Kedua, bantuan orang bijak seperti ulama dan ustadz,

  1. Cara ilmiah adalah cara konseling keluarga. Cara ini banyak dilakukan oleh para ahli konseling diseluruh dunia.

Konseling keluarga dilakukan setelah masalah-masalah yang rawan pada diri-diri anggota keluarga telah  diselesaikan secara konseling individual.

BAB II

SEJARAH KONSELING KELUARGA

 

  1. A.    Perkembangan konseling keluarga

Sejarah perkembangan konseling keluarga di dunia berasal dari daratan Eropa dan Amerika Serikat. Awal permulaan abad ke 20 berasal dari Eropa , namun perkembangannya lebih semarak pada tahun 60-an dan seterusnya di Amerika.

Perbedaan yang nyata antara Eropa dan Amerika Serikat terletak pada;

  1. Minat pakarnya, yaitu pakar-pakar di Eropa adalah praktisi kedokteran terutama kandungan.

Sedangkan di Amerika adalah ahli sosiologi, psikologi, dan antropologi.

  1. Pasien keluarga di Eropa lebih banyak suami istri yang bermasalah dalam hal-hal seksual. Sedangkan di Amerika masalah keluarga adalah gabungan yaitu maslah suami istri dan masalah keluarga.
  2. Dukungan masyarakat terhadap konseling keluarga lebih luas di Amerika dari pada  Eropa. Sedangkan masayarakat Amerika adalah sekuler dan bebas menentukan pilihan.
  1. 1.     Perkembangan awal di Eropa dan Amerika

Di AS ada dua penentu yang masing-masing berkaitan dalam perkembangan gerakannya ; (1) adanya perkembangan pendidikan keluarga yang diusahakan dan kemudian menjadi pendidikan orang dewasa sebagai seting lain; (2) munculnya konseling perkawinan dan keluarga terutama dalam masalah-masalah hubungan anggota keluarga.

Abraham stone dan isterinya Hannah membuka pusat konseling perkawinan dan keluarga di Labor templ-New York tahun 1992. Pusat kenseling kedua dibuka di los Angeles pada tahun 1930 dengan nama The American of familly relations yang di pimpin oleh Dr paul Popence.

  1. 2.     Sejarah baru konseling keluarga

Istilah family konseling sama dengan family therafy, dimana yang terakhir disebut itu lebih populer di AS.  Pada tahun 1957 dalam sidang American Orthopsychiatric association oleh bowen dicatat sebagai munculnya family therafy tinggkat nasional terjadi rapat seksi tentang keluarga pada bidang AOA itu, (1) munculnya kesadaran para pelopor untuk kesadaran itu, (2) munculnya karir praktik keluarga pada terapis-terapis yang kurang berpengalaman.

  1. 3.     Sejarah konseling keluarga di indonesia

Perkembangan konseling keluarga di indonesia tertimbun oleh semaraknya perkembngan bimbingan dan konseling di sekolah.

Beberapa indikator perkembangan BK adalah sebagai berikut ;

  1. Guru pembimbing tidak secara khusus menagani masalah keluarga , akan tetapi diasmbilkan dengan penanganan maasalah kesulitan belajar , penyesuaain sosial, dan pribadi siswa.
  2. Terjaaadi anggapan keliru bahwa konseling keluarga adalah bimbingan bagi para calon ibu dan bapak yang akan memasuk rumah tangga.
  3. Pada tahun 1983 di jurusan  BK IKIP Bandung dirintislah oleh penulis , menjadikan konseling keluarga sebagaimana yang ada di negara AS.
  4. Bebrapa tokoh konseling kekluarga
    1. Virginia Satir
    2. Jay Haley
    3. Salvadore Minuchin
    4. Prtumbuhan konseling keluarga
      1. Rentang masalah
      2. Para pakar/praktisi
      3. Training
  1. B.    Klasifikasi Konseling Keluarga
  2. 1.     Orientasi Praktis

Lebih menekankan bahwa kebenaran tentang perilaku tertentu diperoleh dari pelaksanaan proses konsseling di lapangan. Menuru Haley ada beberapa aliran yang berorientasi praktis:

  1. Ialah aliran yang menghargai martabat manusia . aliran ini di pimpin oleh John Bell.
  2. Aliran yang menekankan kepada fungsi diagnostik terhadap semua individu  anggota keluarga, dan konselor berperan aktif menemukan perbedaan –perbedaan diantara anggota keluarga. Dengan tokohnya Nathan Ackerman.
  3. Chuck it and Run (Charles Fulweiler)
  4. Great Mother school (Virginia satir)
  5. Eyebows school ( RD Laing)
  6. Brotherly Love school (
  7. Total Pusah In The  Tall Country  (Robert Mac Gregor)
  8. Hospitalized  the whole damn maelstrom. (Haley)

Gaya Keperibadian  Konselor Berorientasi Praktis

  1. Gaya konduktor , keperibadian hebat, giat, dapat menguasai audience, sehingga mereka terpana.
  2. Gaya reaktor,keperibadian konelor cenderung tidak menguasai , menggunakan taktik secara dinamika kelompok di keluarga.
  3. 2.     Orientasi teoritis

GAP menemukan data sebagai berikut;

  1. Para konselor sangat dipengaruhi oleh prakteknya
  2. Belief dan action mewarnai praktik
  3. Para praktisi  dipengaaruhi oleh tokoh-tokoh kuat
  4. Para tokoh juga dipengaruhi oleh kondisi geografisnya
  5. Krangka teori yang mereka ikuti dalam konseling keluarga adalah enam aliran yaitu; Psycodinmic, Behavioral, Learning, Small Group, Family Sistem  Theory, dan Existentialis.

BAB III

KONSELING KELUARGA DENGAN PENDEKATAN SISTEM

  1. A.    Persepektif sistem dalam keluarga

Panadangan psikoanalisis telah mendasari paradigma lama tentang kedudukan individu didalam keluarga. Akan tetapi , teori teori sistem yang diambil dari alam ada dua yaitu sistem tertutup dan sistem terbuka.

  1. 1.     Teori sistem secara umum

Paradigma baru dalam teori sistem dipengaruhi oleh teori biologi dan keddokteran dan tokohnya adalah Bertalanffy (1929). Teori ini  diaplikasikan terhadap keluarga sejak itu tampak bahwa teori sistem dalam keluarga menggantikan pandangan lama yang memfokuskan pada indvidu. Tanpa memahami saling hubngan komunikasi dan interaksi anggota individu.

Ada empat konsep yang diambil dari Bertalnffy yaitu;

  1. Keseluruhan
  2. Umpan balik
  3. Hemeotatis
  4. Equifinality.
  1. 2.     Konselor berfikir sistem

Seorang konselor keluarga melihat keluarga sebagai suatu proses dan anggota-anggota keluarga saling berinteraksi dan berkomunikasi.

Menurut perseepektif sistem asal muasal masalah dalam keluarga bukan disebabkan oleh faktor anggota keluarga dengan yang lainnya.

  1. 3.     Penggabungan dan integrasi pendekatan konseling

Secara umum ada tiga isu yang selalu berkembang tentang kontradiksi kedua pendekatan konseling keluarga yaitu;

  1. Isu masa lalu vs masa kini
  2. Isi vs proses ( conten vs proces)
  3. Intrapisik vs konteks interpersonal
  1. B.    Konseling keluarga struktural ; Salvador Minuchin

Praktik koseling keluarga struktural berdasarkan konsep-konsep yaitu;

  1. Keluarga sebagai sistem yang mendasar
  2. Fungsi subsistem dalam sistem keluarga
  3. Karakteristik aturan-aturan sistem dan subsistem
  4. Pengaruh-pengaruh keterlibatan prilaku antara anggota keluarga
  5. Evolusi pola-pola transaksi.
  1. C.    Kenali Struktur Keluarga

Menurut Minuchin ada enam hal yang perlu diperhatikan jika konselor keluarga akan  menilai pola interaksi keluarga.

  1. Kenali strutur keluarga
  2. Nilai fleksibelitas sistem
  3. Menguji daya resonansi sistem keluarga kesensitifan terhadap aksi anggota keluarga.
  4. Menijau suasana kehidupan keluarga
  5. Menguji tahap perkembangan keluarga dan penampilan keluarga dalam melakukan tugas sesuai dengan tahap.
  6. Jelajahi cara-cara yang digunakan gejala-gejala yang selalu dia lakukan.

Minuchin menyebutnya the proses of joining dari konselor amat penting. Karena itu ia mengemukakan hanya ada tiga teknik  konseling sehubungan dengan joining;

  1. Akomodasi ( accomodation)
    1. Konselor berusaha untuk mengubahperilakunya supaya sesuai dengan gaya sistem keluarga
    2. Komponen kedua di dalam teknik akomodasi ialah penghargaan dan rasa hormat terhadap adanya struktur  keluarga.
    3. Tracking (mengikuti jalan)
    4. Mimeis
    5. Fokus
    6. Intruksi (enactement)
    7. Intensitas
    8. Mengenal batas-batas /aturan subsistem keluarga
    9. Saling mengisi (complementary)
    10. Merekonsruksi realitas.

BAB IV

MEMAHAMI KONSELING KELUARGA

  1. A.    Latar Balakang konsseling keluarga
  2. Perubahan kehidupan keluarga

Dengan berakhirnya perang Dunia II terjadilah perubahan dalam sosio-kultural di masyarakat  AS. Karena itu pemerintah  ang harus memikirkan pendidikan, kesehatan dan lapangan kerja bagi masa remaja yang begitu berjuta jumlahnya.

Keluarga mendapat tantangan dan tekanan dari luar daan dalam dirinya sedangkan keluarga itu harus tetap bertahan.

Kemajuan disegala bidang terutama ilmu pengetaahuan dan teknologi terasa pula dampaknya terhadap keluarga di indonesia khususnya di kota-kota.  Interaksi ayah ibu –anak yang tadinya akrab kasih sayang sekarang bertolak belakang. Keadaan orang tua yang demikian itu menyebabkan hilangnya perhatian dan kasih sayang terhadap anak-anaknya.  Kondisi kejiwaanorang tua yang demikian itu segera menular pada anak-anaknya. Keadaan demikian itu pun menular ke pedesaan.

  1. 2.     Keluarga pecah /Broken home

Yang dimaksud keluarga pecah dapat dilihat dari dua aspek ;(1) keluarga pecah karena strukturnya tidak utuh lagi sebab meninggal atau bercerai, (2) orang tua tidak bercerai akan tetapi struktur keluarga itu tidak utuh lagi karena ayah atau ibu sring tidak ada di rumah.

  1. 3.     Kasus siswa di sekolah

Banyak kasus siswa di sekolah yang bersumber dari keadaan keluarga krisis.

  1. Orang tua kurang menerima kehadiran guru pembimbing karena dianggap ikut campur urusan keluarga
  2. Pelayanan BK disekolah masih berjalan secar tradisional.

Pendekatan konseling teoritis berarti pendekatan ilmiah berdasarkan teori –teori  besar yang telah ada dan berdasar kan penelitian lapangan dan mempertimbangkan faktor-faktor perilaku manusia, sosial budaya dan agama.

  1. 4.     Konseling keluarga  dan sekolah

Banyak kasus yang bersumber dari iklim kehidupan keluarga yang tidak sehat. Memang telah diketahui secara umum bahwa iklim keluarga banyakmenentukan terhadap kesetabilan emosi anak. Keluarga dan sekolah merupakn dua sistem yang amat penting didalam kehidupan anak remaja.

Konseling keluarga terlibat interaksi dengan dua sistem itu (keluarga dan sekolah) karena itu seorang konselor keluarga harus mengetahui sistem sekolah dan dinamika kehidupan keluarga  supaya dapat menangani kasus secara  adekuat.

Konselor keluarga berada pada posisi yang unik untuk membantu perilaku klien dengan  menagatur pola  komunikasi  kedua sistem  dan membantu anak bukan secara individual.

  1. Pemikiran kembali peranan konselor keluarga di sekolah
  2. Pandangan terhadap teori sistem
  3. Sistem sekolah dan keluarga
  4. Jenis-jenis masalah
  • Keseimbangan sistem
  • Gangguan dan perkembangan
  • Gangguan yang bukan pada krisis perkembangan
  • Kerisis lingkungan ( eksternal)
  1. Peranan konselor keluarga

Konsultasi yang dilakukan konselor keluarga adalah bersifat edukatif ataupun remidial.

  1. Penilaian terhadap pengaruh  sistem keluarga dan sekolah

Proses penilaian data /informasi paling sedikit satu sesi trjadi kunjungan semua anggota  keluarga.

  1. Teknik pengumpulan data
  • Wawancara
  • Teknik menggambar
  • Family sculpting
  • Memberi tugas
  1. Tujuan observasi kelas
  2. Tindak lanjut pengumpulan data
  3. Tujua konseling keluarga
  4. Intervensi
  1. B.    Pengertian Konsesling Keluarga

Family konseling adalah upaya bantuan yang diberikan  pada individu anggota keluarga  melalui sistem

  1. Rumusan Definisi konseling keluarga , rumusan definisi konseling keluarga adalah suatu proses interaktif untuk membantu keluarga dalam mencapai keseimbangan dimana setiap anggota keluarga merasakn kebahagiaan. Kita mengemukakan definisi konseling keluarga  sebagai berikut;

Konsseling keluarga adalah usaha membantu individu anggota keluarga untuk mengaktualisasikan potensinya atau mengantisifasi maasalah yang dialaminya , melalui sistem kehidupan keluarga  dan mengusahakan agar terjadi perubahan perilaku yang positif, pada diri individu yang akan memberi dampak positif  pula terhadap anggota keluarga lainnya.

  1. Tujuan konseling keluarga
    1. Tujuan umum konseling keluarga

1)     Membantu  anggota-anggota keluarga belajar dan menghargai secara emosional bahwa dinamika keluarga adalah kait mengait

2)     Memberi tau bahwa jika salah satu anggota keluarga bermaslah maka akan mempengaruhi kepada persepsi , ekspektasi,  dan interaksi anggota2  lainnya

3)     Agar mencapai keseimbangan yang akan membuat pertumbuhan dan peningkatan setiap anggota keluarga

4)     Mengembangkan penghargaan penuh sebagai pengaruh dari hubungan parental.

  1. Tujuan khusus konseling keluarga

1)     Meningkatkan toleransi dan dorongan anggota2 terhadap cara-cara istimewa

2)     Toleransi tinggi terhadap anggota keluarga yang mengalami frustasi , konflik, dan rasa sedih yg terjadi karena faktor sistem keluarga.

3)     Mengembangkan motif dan potensi-potensi setiap anggota keluarga dan mensuportnya

4)     Mengembangkan keberhaasilan persepsi diri orang tua secara realistik dan sesuai anggota keluarga lain.

  1. 3.     Perkembangan orientasi konseling keluarga

Family konseling disebut juga terafi keluarga yang pada masa lalu terutama awal abad ke -20 sampai abad 60-an memperlihatkan orientasi klinis atau teraputik. Namun pada abad 60-an itu pula muncul saingan para dokter yakni para sosiolog dan educasionis yang berorientasi pada sistem keluarga.

Melihat kenyataan pincangnya sistem keluarga maka kasus anak dan remaja bukanlah ditangani secara individual akan tetapi memberikan konseling keluarga untuk seluruh anggota keluarga dan sistem keluarga. Disamping gangguan terhadap anggota keluarga yang dipandang sebagai bersumber dari sistem yang terganggu, maka potensi anggota keluarga yang berkembang dengan hebat juga disebabkan sistem keluarga yang mampu mengembangknya.

 

 

 

BAB V

TEORI-TEORI KONSELING

 

  1. Pendekatan Psikoanalisa

Pengertian psikoanalisa mencakup tiga aspek

  1. Sebagai metode penelitian  proses proses psikis
  2. Sebagai suatu teknik untuk mengobati gangguan-gangguan psikis
  3. Sebagai teori kperibadian

Prinsip-prinsip psikoanalisa

  1. Prinsip konstansi
  2. Prinsip kesenangan
  3. Prinsip realitas

Struktur keperibadiam menurut Freud terdiri dari id, ego, dan super ego.

  1. 1.     Dinamika keperibadian

Sebagai titik temu energi tubuh dengan keperibadian adalah id dengan insting instingnya.

  1. Insting

Insting adalah suatu pernyataan psikologis dari suatu sumber  perangsang somatik yang dibawa sejak lahir.

Freud mengelompokan insting atas dua jenis yakni (1) insting hidup (2) insting mati.

  1. Kecemasan

Freud mengemukakan tiga macam kecemasan

  1. Kecemasan realistis
  2. Kecemasan neurotis
  3. Kecemasan moral yang bersumber pada super ego.
  1. 2.     Proses konseling
    1. Tujuan koseling

Tujuan konseling aliran psikoanlitis adalah untuk membentuk kembali struktur  keperibadian klien dengan jalan mengembalikan hal tak disadari menjadi sadar kembali.

  1. Fungsi konselor

Yaitu konselor bersikap anonim artinya konselor  berusaha tak di kenal klien  dan bertindak sedikit sekali  memperlihatkan perasaan dan pengalamannaya. Selanjutnya konselor adalah mendengarkan dan kemudian kemudian memberikan tafsiran terhadap pernyataan klien.

Fungsi konselor adalah mempercepat proses penyadaran hal-hal  yang tersimpan dalam ketaksadaran  klien yang ia lindungi.

  1. Proses konseling

1)     Membina hubungan konseling

2)     Tahap krisis bagi klien yaitu kesukaran mengemukakan masalanya

3)     Tilikan terhadap masa lalu

4)     Pengembangan resistensi

5)     Pengembangan hubungan resistensi

6)     Melanjutkan hal-hal yang resistensi

7)     Menutup wawancara konseling

  1. Teknik konseling

1)     Asosiasi bebas

2)     Interpretasi

3)     Analisis mimpi

4)     Analisis resistensi

5)     Analisis transferensi

  1. B.    Terapi berpusat pada klien

Ciri-ciri terapi ini adalah ;

  1. Ditujukan pada klien yang sanggup memecahkan masalahnya agar tercipta kepribadian klien.
  2. Sasaran konseling adalah aspek emosi dan perasaan
  3. Titik tolak konseling dalah keadaan individu termasuk kondisi sosial psikologi masakini
  4. Menyesuaikan antara ideal self dengan actual self
  5. Peranan konseling dipegang oleh klien, konselor pasif reflekif.
  1. C.    Terapi Gestal

Pertentangan antara keberadaan dan sosial dan dengan biologis merupakan konsep dasar  terapi gestalt. Perbedaan aktualisasi gambaran diri dan aktualisisi diri  benar-benar  merupakan kritis pada manusia itu.

  1. Tujuan konseling , adalah membantu klien menjadi individu  yang medeka , berdiri sendiri.
  2. Landasan  bagi proses koseling
    1. Pemolaan
    2. Pengaawasan
    3. Potensi
    4. Kemanusiaan
    5. Kpercayaan
  3. Proses perubahan prilaku  klien
  4. Transisi
  5. Avoidance dan unfinished bisiness
  6. Impase
  7. Here and new.
  1. D.    Terapi Behavioral

Kontribusi  terbesar dari konseling behavioral  adalah diperkenalkan metode ilmiah dibidang psikoterapi. Yaitu bagaimana memodifikasi perilaku melalui  rekayasa  lingkungan  sehingga terjadi  proses belajar untuk perubahan  perilaku.

Dasar teori terapi behavioral adalah bahwa perilaku dapat dipahami  sebagai hasil  kombinasai, (1) Belajar waktu alu dalam hubungannya dengan keadaan serupa, (2) keadaan motivasional sekarang dan efeknya terhadap kepekaan lingkunagan, (3) perbedaan2 biologik  baik secara  genetik atau karena gangguan  fisilogik.

Teknik konseling

  1. Desentisasi sistematik
  2. Asertive training
  3. Aaversion terapi
  4. Home work
  1. E.    Logotherpy  Frankl

Kebebasan rohani artinya kebebasan manusia dari godaan nafsu . keserakahan, dan lingkungan yang penuh dengan persaingan dan konflik. Makna hidup harus dicari oleh manusia dalam makna hidup tersebut tersimpan nilai-nilai yaitu ; (1) Nilai kreatif  (2 ) nilai pengalaman (3) nilai sikap.

  1. F.     Rational Emotive therapy RET

Konsep dasar  RET yang dikembangkan oleh Albert Ellis adalah sebagai berikut;

  1. Pemikiran manusia sebagai penyebab dasar dari gangguan emosional
  2. Manusia berpotensi berfikir rasional dan irasional
  3. Pemikiran irasional bersumber pada disposisi biologis lewat pengalamannya dimasa kecil dan pengaru budaya.
  4. Pemikiran dan emosi tiadak dapat dipisahkan
  5. Berfikir logis dan tidak logis dilakukan dengan simbol2 bahasa
  6. Pemikiran tiadak logis dapat dikembalikan kepada pemikiran logis  dengan reorganisasi.

BAB VI

APLIKASI TEORI-TEORI  KONSELING

  1. A.    Pendekatan terpusat pada klien

Pernyataan berikut dapat ditanyakan; ‘ Apakah anggota keluarga mempunyai perasaan marah, berdosa , malu ,   cinta dan iri hati? Apakah mereka berfikir bahwa perasaan perasaan  tersebut harus mereka sembunyikan  karena jika dinyatakan  tak di benarkan di rumah itu”

Kondisi-kondisi inti  hubungan teraputik yang dikemukakan oleh Roger adalah   merupakan hal yang penting dalam konseling keluarga ,. Suatua asumsi dasar dari  dalam hal ini adalah sikap konselor amat menentukan terhadap  keterbukaan anggota keluarga dalam setiap sesi.

Konselor memperlihatkan respek yang tinggi bagi potensi keluarga yang digunakan  untuk menentukan dirinya sendiri. Dengan demikian konseling keluarga adalah proses  mengnyam dari semua  anggota keluarga untuk tumbuh dan menemukan diri.

  1. B.    Pendekatan eksistensialis dalam konseling keluarga

Asumsi dasar dari dari keluarga adalah bahwa anggota keluarga membentuk  nasibnya melalui pilihan-pilihan  yang dibuatnya sendiri.

Yang paling penting dalam fase awal konseling keluarga ialah mendorong semangat anggota keluarga untuk beranimenemukan  dunia pribadinya. Arah yang kita kejar ialah terjadinya anggota keluarga  memutuskan  untuk mengubah struktur  kehidupan keluarga  yang sesuai dengan visi mereka sendiri.

  1. C.    Konseling keluarga pendekatan Gestalt

Kepler mendefinisikan koseling keluarga dengan  pendekatan gestalt sebagai suatu model difokuskan pada saat sekarang ini dan pada  pengalaman keluarga  yang dilakukannya didalam sesi konseling.

Yang lebih ditekankan lagi ialah keterlibatan konselor. Yang penting bagi konselor ialah mendengarkan suara dan emosi mereka . Konselor membawa keperibadian reaksi dan pengalaman hidupnya dalam perjumpaan konseling keluarga.

  1. D.    Pendekatan konseling keluarga menurut aliran Adler

Adler berpendapat bahwa problem seseorang pada hakikatnya adalah bersifat sosial, karena itu diberi kepentingan yang besar terhadap hubungan hubungan antara manusia, yang terjadi sebagai dinamika psikis dari individu yang biasanya merupakan kasus dalam keluarga.

  1. 1.     Tujuan konseling

Tujuan konseling adalah menyempurnakan kehidupan dalam keluarga  dengan cara sharing dengan sesama anggota keluarga.

  1. Teknik konseling keluarga
  2. Interview awal
  3. Role playing ( bermain peran)
  4. Interpretasi ( penafsiran )
  1. Pendekatan transaksional analysis (TA) dalam konseling  keluarga.
  2. Apliaksi konsep-konsep  psikoanalitik
  3. Konseling keluarga rasional emotive
  4. Aplikasi teori behavioral dalam koseling  keluarga
  5. Konsep-konsep logotherapy  dalam koseling keluarga.

BAB VII

PROSES DAN TAHAPAN KOSELING KELUARGA

  1. A.    Pengembangan Rapport

Hubungan konseling pada tahap awal seharusnya diupayakan pengembangan rapport merupakan suasana hubungan konseling yang akrab , jujur,saling percaya sehingga menimbulkan  keterbukaan dari klien. Upaya itu ditentukan oleh aspek-aspek diri konselor yakni;

  1. Kontak mata
  2. Perilaku non verbal
  3. Bahasa lisan

Tujuan menciptakan rapport adalah agar suasana konseling itu merupakan suasana yang memberikan  keberanian dan kepercayaan diri klien  untuk menyampaikan  isi hati , persaan  bahkan rahasia batinnya kepada konselor.

  1. B.    Pengembangan Apresiasi  Emosional

Ada dua teknik konseling keluarga yang efektif yaitu sculfting  dan role playing.  Kedua teknik ini memberikan peluang  bagi pernyataan2 emosi tertekan, dan penghargaan terhadap luapan emosi anggota keluarga.

  1. C.    Pengembangan alternatif modus perilaku

Mungkin ayah mempunyai alternatif perilaku baru yang ia temukan dalam konseling, misalnya akan berusaha  selalu makan bersama pada waktu siang. Aplikasi perilaku tersebut dilakukan melalui peraktik rumah.Hal yang bisa menghambat proses konseling adalah jika konselor mencatat sambil wawancara.

Proses konseling lainnya adalah jika klien seorang anak yang menghadapi masalah dkeluarga yang dibawa kesekolah dengan perilaku salah suai.

Menurut Brammer (1979;51) paada prinsifnya  proses konseling terdiri atas dua fase yaitu (1) fase membina hubungan konseling (2) memperlancar tindakan positif.

  1. D.    Fase membina Hubunagan konseling

Sikap-sikap yang penting dari konselor adalah;

  1. Aceptance ,yaitu menerima klien tanpa mempertimbangkan jenis kelamin, derajat, kekayaan  dan perbedaan agama.
  2. Uncondicional positive regard, artinya menghargai klien tanpa sarat,
  3. Understanding, yaitu konselor dapat memahami  keadaan klien sebagaimana adanya,
  4. Genuine, yaitu konselor tampil asli tanpa rekayasa
  5. Empati
  1. E.    Memperlancar tindakan positif

Fase ini terdiri dari bagian-bagian sebagai berikut;

  1. Eksplorasi
  2. Perencanaan
  3. Penutup

Secara umum tahapan konseling dapat dibagi atas  tiga bagian yaitu;

  1. Tahap awal konseling
  2. Tahap pelaksanaan konseling yaitu dimulainya  penjelajahan terhadap masalh klien
  3. Tahap perencanaan  dan penutupan,

BAB VIII

TEKNIK-TEKNIK KONSELING  KELUARGA

  1. A.    Teknik konsseling keluarga dalam  pendekatan sistem
  2. Sculpting (mematung) yaitu teknik yang mengizinkan anggota2 keluarga untuk menyatakan kepada anggota lain ,persepsinya tentang berbagai masalah  hubungan antara anggota-anggota keluarga.
  3. Role playing (bermai peran) yaitu suatu teknik dengan memberikan peran tertentu  kepada anggota keluarga.
  4. Silence, (diam) apabila ada konflik dan frustasi karena ada salah satu anggota lain yang suka bertindak kejam  maka biasanya mereka datang kehadapan konselor dengan  tutup mulut.
  5. Confrontation (mendengarkan)
  6. Teaching via questioning, teknik  bertanya,
  7. Listening (mendengarkan)
  8. Recapilating ( mengikhtisarkan)
  9. Summary ,( menyimpulkan)
  10. Clarification (menjernihkan)
  11. Reflecation (refleksi)
  1. B.    Skill individual yang perlu dikuasai konselor
  2. Teknik-teknik yang berhubungan dengan pemahamandiri
    1. Listening skill (keterampilan mendengarkan)
    2. Leading skill(keterampilan memimpin)
    3. Reflecting skills 9keteampilan merefleksi)
    4. Summarizing skills ( keterampilan menyimpulkan)
    5. Confronting  skils (keterampilan mengkonfrontasi)
    6. Interpreting  skills (keterampilan menafsirkan)
    7. Informing skills( keterampilan menginformasikan)
  1. Keterampilan untuk menyenangkan dan menangani krisis
    1. Contacting skills ( keterampilan mengadakan kontak)
    2. Reasuring skills ( keterampilan menentramkan  hati klien)
    3. Relaxing skills( kterampilan untuk santai)
    4. Cisis interventing skills
    5. Develoving action alternatives
    6. Reffering skills ( keterampilan mereferal  klien)
  1. Keterampilan untuk mengadakan tindakan positif dan perubahan  perilaku klien.
    1. Modeling , adalah metode belajar dengan cara mengalami dengan cara mengalami atau menghentikan perilaku orang lain.
    2. Rewarding sikills ( keterampilan memberikan reward atau ganjaran)
    3. Contracting skills ( keterampilan mengadakan persetujuan klien)

BAB X

KETAHANAN KELUARGA

  1. A.    Latar belakang

Gejala perpecahan dan gejalak keluarga akhir-akhir ini makin terasa. Gejala-gejala terjadi  bersumber dai berbagai faktor yaitu;

  1. Ketakberfungsian sistem keluarga
    1. Tembusnya batas-batas dan aturan-aturan dalam keluarga
    2. Terjadi bolak balik dalam keluarga
    3. Menurunnya kewibawaan
    4. Keluarga materialistik
    5. Isteri berkuasa
    6. Keharmonisan hubungan seksual
  1. B.    Situasi global

Di dunia global ada yang disebut homo atau juga ada keluarga homo,prostitusi terdapat dimana-mana serta aborsi sering terjadi karena mengandung anak haram. Masalah kita adalah bagaimana mengantisipasinya ?

Kunci sukses antisipasi terletak pada ; 1) kekuatan keluarga dimana anak remaja kita merasa betah dirumah, sayang kepada orang tuanya,  dan berkominikasai dengan keluarganya ketika memiliki permasalahan pribadi. 2) membatasi film –film yang tidak mendidik merugikan isalam.

  1. C.    Kekacauan keluarga
  2. Sebab-sebab keretakan keluarga

Sumber-sumber konflik keluarga dapat dari faktor ekonomi , kecurigaan mengenai persselingkuhan , soal anak, soal mertua dan anggota keluarga pihak suami atau isteri. Jika dirinci secara sistematis sebab-sebab keretakan keluarga ada dua faktor besar yakni; faktor internal dan faktor eksternal. Yang termasuk faktor internal adalah;

  1. Beban psikologis ayah ibu yang berat
  2. Tafsiran dan perlakuan terhadap perilaku maarah-marah dsb.
  3. Kecurigaan suami isteri terhadap perselingkuhan
  4. Sikap egoistis dan kuarang demokratis.

Faktor eksternal  antara lain ;

  1. Campur tangan pihak ketiga
  2. Pergaulan yang negatif anggota keluarga
  3. Kebiasaan istri menggunjing di rumah orang .
  1. 2.     Upaya preventif

Berikut ini beberapa butir untukmenjadi orang tua yang bijak,

  1. Orang tua memiliki sikap
  2. Komunikasi yang empatik
  3. Menghargai anak
  4. Mendorong anak
  5. Orang tua teladan , yaitu sesuai kata dan perbuatan serta menguasai nilai-nilai agama dan melaksanakannya dan berjiwa sosial.
  6. Dialog, adalah upaya orang tua untuk senantiasa membuka dialog dengan anggota keluarga terutama anak remaja.
  7. Humor, dikeluarga sesekali terjadi humor yang mungkin berasal dari ayah atau ibu yang dapat menciptakan suasana kondusip.
  8. Adil, orang tua bijak adalah yang adil terhadap anak-anaknya.
  1. D.    Kasus kawin cerai selebriris
    1. 1.     Dasar perkawinan selebritis

Rata-rata perkawinan selebritis di dasari oleh beberapa hal  yakni bebeapa daya tarik fisik, materi, dan pengembangan karir.

  1. 2.     Gejala emosional

Pada umumnya para artis dan keluarganya akan mersakan sesuatu yang memberatkan dirinya yaitu tekanan emosional baik disadari atau tidak.  Dan yang paling celaka yaitu si artis menyalurkan tekanan emosinya kepada wartawan .

  1. 3.     Pendekatan konseling perkawinan

Konseling kawin adalah upaya konselor untuk membantu pasangan suami-isteri yang mengalami kesulitan dalam komunikasi  karena adanya problem diantara kesulitan komunikasi karena adanya problem diantara mereka.

Melalui konseling kawin beberapa langkah harus dilalui oleh suami isteri

Pertama, konselor memberi kemudahan bagi masing-masing pasangan untuk mengungkapkan unek-unek emosionalnya.

Kedua, setelah masing2  puas melepaskan persaannya maka ibarat balon ia akan kempes.

Ketiga, konselor harus mampu memanfaatkan situasi rasional ini untuk menemukan  solusi yang menguntungkan kedua belah pihak.

  1. E.    Pengertian Konseling pernikahan

Konseling pernikahan adalah upaya membantu pasangan sehingga mereka dapat berkembang dan mampu memecahkan masalah melalui cara-cara yang saling menghargai , toleransi, dengan komunikasi yang penuh pengertian ,ssehingga tercapai  motivasi keluarga , peerkembangan, kemandirian, dan kesejahteraan anggota keluarga. Pada prinsipnya konseling pernikahan bermanfaat bagi  kehidupan pasangan ;

  1. Sebelum pernikahan
  2. Saat permulaan berumah tangga
  3. Padamasa memiliki anak.
  1. F.     Proses konseling pernikahan
  2. Raport
  3. Pengembangan apresiasi (penghargaan) emosional
  4. Pengembangan alternatif  modus perilaku
  5. Membina hubungan konseling
  6. Memperlancar tindakan positif
  1. G.   Tenik konseling  pernikahan
    1. Sculpting (mematung)
    2. Role playing (bermain peran)
    3. Silence (diam)
    4. Confrontation (konfrontasi)
    5. Teaching  via questionin (mengajar melalui pertanyaan)
    6. Attending listening
    7. Refleksi feeling
    8. Eksplorasi
    9. Summarizing
    10. Clarification
    11. Leading
    12. Focusing
  1. H.    Bimbingan keluarga sakinah

Tujuan konseling keluarga sakinah adalah membantu keluarga muslim dalam membina keluarga  sakinah  melalui ilmu , wawasan  dan keterampilan yang diberikan kepada kepala keluarga (ibu dan bapak).

Secara khusus bimbingan keluarga supaya beriman dan bertaqwa ,positif, produktif, dan mandiri, melalui relasi individual, dan sistem keluarga yang didasarkan pada  ajaran islam, selanjutnya memberikan wawasan , kemampuan,  dan keterampilan.

  1. I.      Peran keluarga dalam pendidikan
  2. Masalah belajar
  3. Bahaya narkoba
  4. Pendidikan anti narkoba
  5. Dinamika kelompok
  6. Hambatan ketahanan keluarga
  7. Pemulihan pecandu narkoba

Mengatasi pecandu narkoba

1)     Konseling individual

2)     Bimbingan kelompok

3)     Konseling keluarga

4)     Pendidikan dan pelatihan

5)     Kunjungan  (visiting)

6)     Partisipasi sosial

7)     Aplikasi konseling terpadu

  1. Apliaksi konseling terpadu

1)     Studi khusus

2)     Perubahan perilaku

  1. Hasil dan pembahasan

1)     Perubahan sikap

2)     Perubahan perilaku

  1. Simpulan dan saran
  1. Simulasi dan role playing
    1. Menghindar
    2. Menolak dengan halus dan tegas
    3. Menolak dengan tegas dan sedikit berkampanye

BAB X

DIALOG KONSELING KELUARGA KASUSU DO

Ini hanya contoh kasus jadi saya tidak meresumenya

 

 

BAB XI

DIALOG KONSELING KELUARGA

  1. A.    Praktek konseling keluarga
  2. 1.     Tujuan konseling

Adapun tujuan konseling keluarga adalah

  1. Memperlancar komunikasi diantara anggota keluarga
  2. Membantu anggota keluarga yang mengalami masalah
  1. Konseling keluarga penuh dengan muatan emosional
  2. Memanfaatkan konseling individual  untuk menyukseskan tercapainya  tujuan konseling keluarga
  1. B.    Sistematika konseling keluarga
    1. Panggilan terhadap anggota keluarga untuk mengikuti konseling
    2. Melaksanakan konseling  indiidual terhadap klien  A
    3. Melaksanakan konseling keluarga

Tinggalkan komentar